RESOLUSI TAHUN 2014 YANG
PERTAMA :
BISA NYETIR MOBIL!
Hanya itu saja yang saya inginkan untuk sekarang ini. Sudah sekian lama
saya membujuk papa mama saya supaya dibolehin belajar nyetir, tapi belum
kesampaian dari jaman dahulu kala. Selalu ada saja halangan dan alasan : masih
terlalu cepat, jalanan bahaya, banyak kecelakaan, ngak ada yang sempet
ngajarin, dan beribu alasan lainnya. Maklum, saya memang tinggal di Jakarta,
kota yang cukup identik dengan kota kemacetan, dengan tingkat kecelakaan lalu
lintas yang tidak rendah pula. Belum lagi daerah tempat tinggal saya merupakan
salah satu daerah titik kemacetan yang terbilang cukup parah. Walaupun
sehari-harinya, saya beruntung bisa disetirin supir setiap kali mau berangkat
ke kampus (di daerah Grogol dari Daan Mogot), tapi saya tetap memiliki alasan
khusus mengapa saya kekeh ingin belajar mobil.
Alasannya tidak lain tidak bukan adalah saya ingin lebih mandiri dan tidak
mau terlalu merepotkan orang lain. Walaupun saya mungkin akan tetap disupiri
setiap hari ke kampus lantaran tidak kuat menghadapi macetnya jalanan di pagi
hari, tapi saya merasa untuk acara-acara lain di luar jadwal kuliah, akan lebih
baik kalau saya tidak tergantung pada orang lain. Akhir-akhir ini banyak sekali
kegiatan yang mengharuskan saya untuk berangkat pagi-pagi bahkan di hari libur
sekalipun, seperti Sabtu atau Minggu. Selama ini saya terpaksa meminta papa
saya untuk bangun pagi-pagi buta hanya untuk mengantar saya. Rasanya sudah
saatnya saya mulai belajar tanpa menunda lagi.
Bermula dari mencari-cari sendiri informasi seputar kursus mobil di wilayah
Jakarta dan sekitarnya, saya pun mulai menggali informasi tentang harga,
fasilitas, dan tak lupa melihat feedback dari
para pelanggan sebelumnya. Selain itu saya juga iseng-iseng membaca beberapa
blog tentang belajar mobil yang tak disangka cukup berhasil memberikan gambaran
seperti apa sih belajar mobil itu. Ternyata tidak terlalu sulit untuk
mendapatkan beberapa referensi karena di internet banyak sekali blog yang
bercerita tentang pengalaman menyetir, tips dan trik mengemudi, dll. Satu lagi source yang boleh dicoba adalah youtube. Cukup mengetik kata kunci “driving lesson” atau “driving
for beginner” maka akan muncul banyak sekali video tutorial menyetir mobil
untuk pemula. Walaupun kebanyakan adalah video luar negri, tapi tidak ada
salahnya kan kalau cuma untuk iseng-iseng lihat. Sekaligus mencoba
berandai-andai seakan-akan lagi menyetir. That’s
kinda fun actually!
Balik lagi waktu saya mencari-cari les yang cocok, akhirnya pilihan saya
jatuh pada KURSUS MOBIL PUSPITA JAYA. Setelah melakukan beberapa research , memang tempat kursus ini
lumayan terjangkau dari segi harga dan tempatnya pun tidak terlalu jauh dari
rumah.
Kursus Setir Mobil Puspita Jaya
Kantor : Jl. Daan Mogot Km. 13,5
Kantor : Jl. Daan Mogot Km. 13,5
No. 51 Cengkareng Jakarta Barat
Telepon : 021 – 6190884 – 70661572 – 98527817 – 98134004
Whatsapp : 08888743334
Mobil : Xenia (manual), full AC
Sitem belajar : private
Biaya pendaftaran : (GRATIS)
Harga paket kursus :
WAKTU
|
HARGA
|
6 x pertemuan @ 1 jam
|
500.000
|
8 x pertemuan @ 1 jam
|
600.000
|
10 x pertemuan @ 1 jam
|
700.000
|
12 x pertemuan @ 1 jam
|
800.000
|
·
Untuk
jam belajar sabtu minggu ada tambahan biaya 15rb / jam
·
Tidak
ada anter jemput siswa, semua siswa datang ke kantor.
Saya pun akhirnya nekad minta ijin sekali lagi ke orang tua dengan
memperlihatkan informasi tentang kursus ini. Akhirnya saya pun diijinkan untuk
mengambil kursus mobil di Puspita Jaya. Alasan saya ingin cepat-cepat kursus
juga adalah karena saya nganggur alias nggak ada kerjaan di rumah. Liburan
kuliah masih tersisa beberapa minggu lagi, jadi saya pikir, sekarang atau ...
menunggu lebih lama lagi.
Pertama, saya dan papa datang ke kantor pusat PUSPITA JAYA di KM 13,5 Daan
Mogot untuk melakukan registrasi dan menyesuaikan jadwal. Karena saya masih
sedang liburan, jadwal saya kosong plong, jadi kapanpun saya bisa menyesuaikan.
Di sana saya memutuskan untuk mengambil paket kursus 10x pertemuan dan keesokan
harinya (Minggu), saya sudah memulai kursus mobil saya untuk pertama kalinya.
Setelah melakukan pelunasan DP 50%, saya pun berkenalan dengan instruktur yang
akan memandu dan mengajarkan semua tentang mengemudi kepada saya yang masih
tidak tahu apa-apa ini. Sebut saja Pak J. Beliau kemudian langsung memberikan kunci
mobil kepada saya dan menuntun saya ke tempat parkiran si Xenia Biru. I call him Xebu for no reason, haha.
Untuk pertama kalinya saya masuk ke dalam mobil dari pintu pengemudi dan
duduk di sana, rasanya jantung mulai berdebar loh. Kalau saja tidak ada Pak J
disana, saya mungkin sudah cekikikan norak sendiri dan mulai berlagak keren
layaknya pembalap. Okay, behave behave. Pak J pun memberikan
kunci mobil untuk starter mesin dan dari situ saja saya sudah mulai linglung.
Ketika ditanya “udah pernah nyetir belum?” “Belum Pak, sama sekali belum
pernah. Nyalain mesin aja baru kali ini.” Ini jujur dari hati yang terdalam,
baru kali ini denger mesin mobil nyala karena saya sendiri yang starter.
Mendengar itu Pak J pun mulai memberikan informasi singkat seputar
bagian-bagian penting dalam mobil dan fungsinya masing-masing, yang mana
kopling, rem, dan gas, persneling, rigting, jadi benar-benar harus mulai dari
awal. Setelah briefing singkat, saya pun mulai menjalankan mobil. .... BELUM!
Ternyata masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan, pesan Pak J:
- Sebelum mulai menjalankan mobil, selalu periksa apakah mobil dalam keadaan yang “sehat” / memungkinkan untuk dibawa dalam perjalanan atau tidak. Contohnya bensin, petunjuk oli mobil, dll. (Untuk yang satu ini mungkin saya belum begitu mengerti tapi, I’ll get to that later)
- Periksa spion kiri, kanan, depan.
- Atur bangku benar-benar dalam posisi wueenak, dan kaki bisa mencapai kopling, gas, dan rem dengan benar.
- Kunci pintu dan pasang sabuk pengaman.
- Periksa gigi dalam keadaan netral sebelum dijalankan.
- Mulai turunkan rem tangan.
- Kaki kiri menginjak kopling sedalam-dalamnya (sampai mentok), tahan, tangan kiri memindahkan persneling dari NETRAL ke gigi 1.
- Putar setir terlebih dahulu untuk masuk ke arah jalanan, kemudian kaki kiri mulai melepaskan kopling secara perlahan, sambil diimbangi dengan kaki kanan yang menginjak gas. Atur setir supaya kembali ke posisi lurus jika mobil sudah keluar dari parkiran.
Fiuh, dari sini kita sudah mulai menjalankan
mobil. Rasanya sungguh tidak dapat dipercaya awalnya, saya bawa mobil beneran,
biasanya cuma mobil bom-bom car, itupun sengaja untuk nabrak-nabrakin lawan.
Saya tadinya berpikir akan dibawa ke lapangan luas dulu untuk memperlancar maju
mundur, kopling-gas-rem, tapi ternyata saya langsung dipandu di jalan raya
beneran. Pertama kalinya menyetir saya langsung dipandu melewati jalan ke arah
sumur bor dan Taman Palem yang pada hari itu lumayan ramai dengan mobil. Gimana
nggak panik ya, baru pertama udah langsung diajak ke jalanan ramai. Tapi
ternyata tidak perlu khawatir, Pak J ini pastinya sudah berpengalaman (dan
bernyali besar tentunya) dalam memandu para pemula melewati jalanan ramai,
bahkan di hari pertama belajar. Di bawah kursi Pak J juga terdapat kopling,
rem, dan gas yang memang didesain khusus untuk mobil kursus manapun. Biar aman
kalau misalnya muridnya lupa injak rem atau salah injak kopling.
Selama latihan pun Pak J rajin memberikan
instruksi “Kopling, gigi 1, rem, tambah gas sedikit, jangan meleng, lihat
spion, masuk gigi 2, pelan-pelan, AWAS...” wuaduh tegang tegang. Sesekali
tangan Pak J membantu saya mengatur setir ke arah yang benar. Maklum, karena
masih pertama, saya belum bisa menyetir dengan lurus, apalagi kalau ada mobil
dari arah yang berlawanan, pasti refleks belokin setir tiba-tiba.
1. Latihan pindah kopling dari gigi 1 ke 2, atau sebaliknya.
2. Latihan belokin setir dengan TENANG
Biasanya karena tegang kita cenderung memegang setir terlalu kuat bahkan seperti mencengkeramnya. Waktu belokin setir juga cenderung panik jadi kayak di film-film macam Fast and Furious, belokin setirnya terlalu bersemangat. Malah diketawain kan. Intinya harus tenang, saat memutar setir tangan juga tidak boleh sampai menyilang.3. Latihan menginjak gas dan rem dengan tenang, tanpa harus mengeluarkan tenaga.
Biasanya kalau panik, apalagi pemula, pasti belum bisa mengontrol seberapa besar tenaga yang harus kita berikan saat menginjak gas atau rem. Padahal sebenarnya mobil itu harus diperlakukan dengan lembut, Artinya, kita injak gas sedikit saja dia sudah bereaksi.4. Latihan di jalanan macet
Setelah 1 jam coba putar-putar di daerah Palem, saya pun dilatih untuk membiasakan kaki menginjak kopling dan rem saat jalanan macet. Pak J selalu mewanti-wanti saya untuk bisa mengira-ngira jarak yang aman dengan mobil di depan saat akan berhenti. Untuk mobil biasa, usahakan berhenti pada posisi di mana kita masih bisa melihat bemper mobil, untuk mobil truk yang besar usahakan perlebar jarak tersebut, misalnya pada posisi di mana kita masih bisa melihat bagian ban mobil truk. Pada waktu itu saya masih kagok dan alhasil berhentinya selalu pas-pas an.5. Belajar puter balik
Yang harus diingat tentu saja nyalakan lampu sen, masuk gigi 1, tahan kopling, kaki kanan siap siaga di rem, putar setir yang banyak, kalau sudah di posisi nyaman balikkan setir ke posisi semula, kaki kanan mulai injak gas lagi sambil kopling diangkat pelan-pelan. Untuk yang satu ini nggak begitu mudah, jadi masih harus banyak diperlancar. Kesulitan saya adalah belum bisa mengira-ngira seberapa banyak harus putar setir sampe beloknya pas. Kalau misalnya lambat dan malah jadi diklaksonin orang, cuek saja. Jangan jadi tegang dan malah gak fokus. Namanya juga belajar, semua orang yang bisa bawa mobil juga pasti pernah mengalami hal ini, pasti!6. Belajar berhenti (parkir) di pinggir jalan.
Setelah 1 jam muter-muter (mabok dan tegang) di jalanan, akhirnya saya diarahkan balik ke kantor Puspita Jaya, terakhir tentu saja disuruh berhentiin mobil (parkir). Untuk yang satu ini juga saya masih belum paham benar. Baru tahu juga ternyata ada gigi R untuk mundur, haha. Akhirnya setelah diinstruksikan, puter setir sana sini, mobil berhasil diposisikan dengan baik (semoga), tak lupa tarik rem tangan, netralkan gigi, lepas kopling. Selesailah latihan perdana pada hari itu. Jangan lupa siapkan uang tips untuk instrukturnya ya!
Setelah latihan, kami pun sama-sama memasuki kantor untuk menentukan jadwal
hari-hari berikutnya. Ternyata Pak J mau berbaik hati untuk menjemput saya ke
rumah setiap latihan, dan kalau sudah selesai diantar kembali ke rumah. Wah,
padahal awalnya tidak ada fasilitas antar jemput murid, I’m so lucky! Hari pertama tidak begitu buruk ternyata, walaupun
saya yakin Pak J sendiri sudah tarik kesabaran banget waktu ngajarin saya. Satu
pertemuan selesai, masih ada 9 lagi! Semoga setelah pertemuan terakhir saya
sudah lebih lancar dan “waras” bawa mobilnya. Kelihatannya nggak begitu susah
sih!.. Hm? Masa?
(.. to be continued)
Picture source : http://www.wikihow.com/Overcome-a-Driving-Phobia