Tuesday, July 21, 2009

Traveteller: The Grandeur of Borobudur

Pengalaman pertama melihat sendiri keindahan salah satu dari "Tujuh Keajaiban Dunia" merupakan suatu kepuasan tersendiri. Sudah sejak lama saya ingin coba sesekali melihat tempat-tempat bersejarah dan terkenal di dunia, yang biasanya hanya bisa saya lihat di buku ensiklopedia anak atau majalah-majalah luar negri. Bermimpi untuk suatu hari bisa melihat menara miring pisa, eiffel tower, atau liberty statue, saya pun berpikir, "kenapa tidak mulai dari yang terdekat? Objek wisata yang terkenal di dunia dan merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, Borobudur."

Borobudur adalah nama sebuah candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah kurang lebih sekitar 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun pada masa pemerintahan 800-an Masehiwangsa Syailendra.

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa kuno yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur.
Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Jujur saja, beberapa paragraf di atas tentang cari borobudur tentu saja saya dapatkan melalui sumber dari ahlinya. Tugas saya di sana hanyalah untuk berlibur dan sibuk mengagumi betapa luar biasanya tempat yang saya kunjungi itu. Selain itu, berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa tips perjalanan jika akan mengunjungi borobudur. 


1. Kunjungilah pada pagi hari saat suasana masih sejuk dan belumterlalu ramai. Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan, selain itu kalau terlalu ramai, hasil foto kenang-kenangannya juga kurang berkesan bukan? Mengunjungi borobudur pada siang hari akan memberikan efek kecoklatan pada kulit Anda (cocok bagi yang mengharapkan efek "tanning skin"

2. Kunjungilah Borobudur pada sore hari untuk mendapatkan sunset view yang meluluhkan hati para fotografer sejati.

3. Pakailah topi, payung, atau sunblock jika Anda tidak ingin mendapatkan efek tanning skin.

4. Gunakan sepatu kets untuk lebih mempermudah perjalanan menyusuri tingkatan-tingkatan an tanjakan-tanjakan yang tersebar di seluruh candi. Percayalah, Anda tidak akan selamat jika mengenakan high heels. :P

6. Pastikan kamera Anda dalam kondisi yang baik, memory tersedia dan batery terisi penuh..
Anda pastinya tidak mau melewatkan momen tersebut bukan?

BOROBUDUR

feel the most magnificent Buddhist Temple in the world





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Bird Gadget