Thursday, March 01, 2012

Modul 107 : Human Anatomy pt.1

Modul 107, modul laknat yang ternyata kalau ditekuni dan dijalani terasa asik juga. Topik pelajaran modul ini pada dasarnya adalah tentang anatomi. Yang namanya anatomi pastinya hafalan dan konsentrasi harus tinggi. Di sini dituntut untuk hapal segala bentuk nama ajaib, abstrak, dan panjang dari bagian-bagian tubuh manusia. Walaupun di 107 ini belum bener-bener mempelajari anatomi secara dalam, baru bagian tulang. Agak heran memang awalnya, kenapa kami sebagai di dokter gigi juga harus penting menghapal nama-nama tulang dari kaki sampai kepala, dari tarsal sampai kranium, dan itupun sangat mendetail. Satu bagian tulang saja bisa berisi 10-20 bagian yang harus kita kuasai. Salah satu huruf saja akan fatal, apalagi waktu ujian. Untuk mulai mempelajari bentuk, jenis, dan nama tulang-belulang ini, kami pun memakai tulang asli. Ya, tulang manusia yang pernah hidup dan sudah diawetkan. Kelihatannya tidak jauh beda dengan tulang buatan memang, tapi bedanya dengan tulang-tulang tersebut kita harus lebih respect aja.

Buku paduan yang digunakan disini tentu saja atlas anatomi manusia. Boleh pakai SOBOTTA (biasa dijual di gramedia, kalau mau beli silahkan tapi harganya sekitar 1 juta lebih) tapi kalau saya sih mending fotocopy atau scan yang di perpus aja karena cuma kepakai yang bagian tulang-tulangnya. Agak sayang kan kalau beli, karena memang biasanya sobotta ini dipakai oleh anak-anak FK, bukan FKG. Satu lagi buku yang saya pakai adalah Spatelhoz, bahasanya Jerman memang tapi ga usah baca tulisannya, cukup gambar dan keterangannya saja yang diperhatikan.
Saat mulai pengenalan bagian dan nama-nama tulang, awalnya memang frustasi dan merasa ini sama sekali ga guna, ga penting, buat apa sih ngapal segini banyak toh nanti saya mainnya juga sekitar gigi-gigi doang. Tapi percayalah segala sesuatu ada tujuannya. Anggap aja ini latihan buat menghapal cepat karena di belakang-belakang akan lebih gila lagi hapalan-hapalannya. Lebih dari itu, praktek 107 ini cukup fun kok. Pernah juga suatu kali saat praktek di laboratorium FK, kita boleh masuk ke ruang cadaver a.k.a ruang mayat. Di situ isinya, yaa apalagi kalau bukan tubuh-tubuh manusia yang sudah tidak bernyawa dengan beberapa bagian yang sudah hilang. Ada yang sudah membusuk, ada juga yang sudah diawetkan dan masuh utuh. Agak menyeramkan melihat ternyata mayat-mayatnya itu direndam dalam bak-bak dan ditumpuk begitu saja sampai saatnya digunakan. Pas pertama kali liat ke dalam bak, serasa di film Walking Dead. Agak konyol memang tapi setiap kali liat mukanya, serasa beberapa detik lagi mayatnya bakal bangun dan teriak (efek nonton The Mummy returns).
Di sana memang ga boleh main-main, bahkan beberapa dosen berkali-kali ingetin untuk tetap respect sama mereka, bagaimanapun juga tubuh-tubuh itu pernah hidup. Praktek mayat ini baru mulai kita pelajari di semester 2. Jadi sebelum itu, jangan terlalu banyak nonton film yang mudah membangkitkan imajinasi ya.

@sinjoelf

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Bird Gadget